Text
Identifikasi Pengembangan Wilayah Perbatasan Antar Negara Di Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat
Indonesia memiliki beberapa wilayah perbatasan dengan negara-negara tetangga, baik berupa daratan maupun lautan (pulau-pulau terluar). Wilayah-wilayah Perbatasan tersebut memiliki arti yang sangat vital dan strategis, baik dalam sudut pandang pertahanan keamanan, maupun dalam sudut pandang ekonomi, sosial, dan budaya Kabupaten Kapuas Hulu merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Sarawak (Malaysia Timur). Wilayah perbatasan Kabupaten Kapuas Hulu terdiri dari tujuh kecamatan yaitu Kecamatan Embaloh Hulu, Batang lupar, Badau, Empanang, Puring Kencana, Putussibau Utara dan Kecamatan Putussibau Selatan. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Nasional Wilayah perbatasan di Kabupaten Kapuas hulu telah di tetapkan sebagai Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) Selama ini wilayah perbatasan antar negara di Kabupaten Kapuas Hulu kurang di manfaatkan secara optimal bahkan cenderung diabaikan dan menjadi daerali terbelakang(Bappenas,2007). Wilayah perbatasan antar negara di kabupaten kapuas hulu merupakan wilayah dengan tingkat perkembangan yang rendah dibandingkan dengan wilayah perbatasan lainya di Kalimantan Barat. Dengan kondisi yang tertinggal, terpencil serta terbatasnya sarana dun prasarana maka wilayah perbatasan antar negara di Kabupaten Kapuas Hulu termasuk dalam wilayah perbatasan antar negara dengan katagori agak tertinggal (Happenas, 2007). Tujuan dari seluruh rangkaian penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor pengembangan wilayah perbatasan antarnegara di Kabupaten Kapuas Hulu. Beberapa metoda yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain adalah Deskriftif. Standar dan Tingkat Pelayanan dan Location Quetian (LQ) dari hasil analisa terbut maka akan di ketahui faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan wilayah perbatasan. Berdasarkan hasi analisa yang dilakukan terhadap faktor faktor perkembangan wilayah maka dapat di ketahui faktor faktor yang mempengaruhi perkembangnya wilayah perbatasan antara lain, daya dukung kawasan sebagai kawasan dengan fungsi lindung yaitu 11.927.48 (75.6396), dan 3.843,12 Km2 (24,37%) luas kawasan Bududaya, rendahnya kualitas sumber daya manusia, keterbatasan sarana prasarana pendidikan, kesehatan, perdagangan dan jasa serta infrastruktur jalan adapun kegiatan perekonomian yang unggulan adalah sektor pertanian dengan komoditas unggulan ubi kayu, ubi jalar, sapi. kambing, ayam, iti, perikanan budidaya kolam, lada, kakao dan kapuk.
B52 804 2010 | 080 MYO i 2010 | Rak Skripsi (10 A) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain