Text
Kajian Terhadap Karaktersitik Pergerakan Kendaraan Dan Tingkat Pelayanan Jalan Di Persimpangan Parung Kecamatan Parung Kabupaten Bogor
Simpang Parung merupakan salah satu simpang yang memiliki karakteristik permasalahan lalu lintas yang cukup komplek. Permasalahan ini diakibatkan oleh tingginya hambatan samping serta adanya bangkitan pergerakan kendaraan yang berasal dari dan luas Kota Parung yaitu Kota Bogor, Tangerang, Depok, dan Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi penyebab permasalahan lalu lintas dan karakteristik pergerakan kendaraan serta tingkat pelayanan jalan di Simpang Parung 10 (sepuluh) tahun kedepan, dengan melihat dan memprediksikan kondisi tingkat pelayanan Simpang Parung pada masa yang akan datang tanpa interpensi (Do Nothing) dan dilakukannya interpensi atau perbaikan jalan (Do Something). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif yaitu analisis sebab-akibat dengan pejelasan berdasarkan logika dan metode analisis kuantitatif yaitu analisis. karakteristik lalu lintas, analisis tingkat pelayanan jalan, analisis proyeksi kebutuhan pergerakan menggunakan bunga berganda yang disempurnakan model Furness. Model Forness digunakan untuk mendapatkan data asal-tujuan yang diharapkan serta untuk mendukung analisis model proyeksi bunga berganda, karena kalau hanya mengunakan metode analisis proyeksi bunga berganda maka data asal- tujuan pergerakan hasil proyeksi yang dihasilkan dari zona asal tidak sama dengan zona tujuan. Motode analisis Model Furness dipakai untuk menghitung dan mendapatkan data keseimbangan proyeksi jumlah pergerakan kendaraan pada simpang Parung dari zona asal ke zona tujan (teori transportasi adalah zona asal sama dengan zona tujuan).
Berdasarkan hasil indentifikasi bahwa permasalahan lalu lintas simpang parung disebabkan oleh tingginya hambatan samping dan minimnya fasilitas pendukung jalan. Sedangkan berdasarkan hasil analisis, didapat bahwa kapasitas aktual maksimal Simpang Parung sebesar 2.701 smp/jam dengan volume arus lalu lintas maksimal sekitar 1.473 smp/jam serta nilai Derajat Kejenuhan (VIC) mencapai 0,61 dan kecepatan maksimal hanya mencapai 27,31 km/jam. Hal ini menggambarkan bahwa kondisi tingkat pelayanan jalan Simpang Parung sangat rendah yaitu volume lalu lintas sudah mendekati kapasitas, kecepatan rendah dan pergerakan kendaraan kadang tersendat. Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi pada tahun 2020, volume total pergerakan kendaraan setiap zona simpang Parung mencapai sekitar 4.833 smp/jam dan jika dibandingkan kondisi 10 (sepuluh) tahun kedepan tanpa adanya interpensi (do nothing) dengan kapasitas maksimal jalan simpang Parung saat ini yaitu sebesar sekitar 2.701 smp/jam maka kondisi pelayanan jalan simpang Parung 10 tahun kedepan mengalami penurunan semakin buruk, yakni dari E menjadi F. Kondisi ini mengindikasikan bahwa arus lalu lintas berada dalam keadaan dipaksakan, pergerakan kadang tersendat, kecepatan relatif rendah, arus lalu lintas sering terhenti sehingga menimbulkan antrian kendaraan yang cukup panjang, dan terjadi hambatan-hambatan yang besar. Kondisi akan sangat berbeda jika kondisi jalan di Simpang Parung dilakukan interpensi yaitu perbaikan tipe geometri jalan dari (2/2 UD) menjadi (4/2 D). maka Kapasitas Aktual (C) jalan pada Simpang Parung mengalami peningkatan mencapai 6.978 smp/jam dan jika dibandingkan dengan kapasitas eksisting pada Tahun 2010 sekitar 2.701 smp/jam maka mengalami peningkatan kapasitas sekitar 4.722 smp/jam, dan jika dibandingkan dengan kapasitas aktual hasil proyeksi pada Tahun 2020 yaitu sebesar 4.833 smp/jam, didapat nilai Derajat Kejenuhan Jalan mengalami penurunan sampai dengan 0,26. Jika mengacu pada kriteria tingkat pelayanan jalan, maka Tingkat Pelayanan ruas jalan di simpang Parung mengalimi perbaikan kinerja jalan dari E menjadi B, yang artinya kondisi lalu lintas stabil, kecepatan operasi mulai dibatasi kendaraan lainnya dan mulai dirasakan hambatan oleh/dari kendaraan lain disekitarnya. Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa permasalahan lalu lintas di simpang Parung disebabkan oleh tingginya hambatan samping dan minimnya fasilitas pendukung jalan serta rendahnya tingkat pelayanan jalan yang ditunjukan bahwa volume lalu lintas melebihi kapasitas jalan.
B52 799 2011 | 080 MIR k 2011 | Rak Skripsi (10 A) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain