Text
Identifikasi Penanganan Kondisi Fisik Lingkungan Permukiman Di Kawasan Lebak Kantin
Pada kurun waktu 50 tahun terakhir, Indonesia mengalami fenomena kecenderungan urbanisasi yang disertai dengan berkembangnya kawasan-kawasan permukiman kumuh, terutama di kota-kota besar dan metropolitan, seperti Kota Bogor. Pandangan global terhadap penanganan permukiman kumuh yang berarti juga sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dunia telah mendorong Pemerintah Kota Bogor untuk turut berupaya melakukan penanganan permukiman kumuh, dan berdasarkan SK Walikota Bogor No.663.45-144 Tahun 2010 kawasan kumuh yang ditunjuk sebagai salah satu lokasi penanganan permukiman kumah di Kota Bogor ini adalah Kawasan Lebak Kantin Untuk itu sebagai langkah awal dari upaya penanganan permukiman kumuh di Kawasan Lebak Kantin, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penanganan kondisi fisik lingkungan permukiman di Kawasan Lebak Kantin yang diuraikan dalam 2 (dua) tujuan studi, yaitu (1) mengidentifikasi kondisi eksisting komponen-komponen fisik lingkungan permukiman di Kawasan Lebak Kantin ditinjau per RT, dan (2) mengidentifikasi prioritas penanganan komponen-komponen fisik lingkungan permukiman di Kawasan Lebak Kantin ditinjau per RT. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Melalui metode deskriptif pertama-tama dilakukan tinjauan teoritis untuk menentukan variabel-variabel pengamatan dan skala penilaian kondisi komponen komponen fisik lingkungan permukiman. Selanjutnya dilakukan identifikasi kondisi eksisting komponen-komponen fisik lingkungan permukiman yang ditinjau per RT menggunakan metode statistika deskriptif, yaitu tabulasi frekuensi relatif dan penghitungan rata-rata nilai (mean). Tahap selanjutnya adalah identifikasi prioritas penanganan komponen-komponen fisik lingkungan permukiman ditinjau per RT dengan menggunakan metode perangkingan, dengan langkah-langkah: (a) kuantifikasi hasil penilaian kondisi eksisting komponen-komponen fisik lingkungan permukiman ("Sangat Buruk" dikuantifikasikan dengan nilai 50, "Buruk" dengan nilai 30, dan "Baik" dengan nilai 20), (b) perangkingan menggunakan skala penilaian ordinal dibagi dalam 3 (tiga) kelas, yaitu: "Prioritas 1" untuk wilayah RT yang memiliki nilai antara 360 - 450, "Prioritas II" untuk wilayah RT yang memiliki nilai antara 269 - 359, dan "Prioritas III" untuk wilayah RT yang memiliki nilai antara 178 -268. Hasil penelitian ini adalah bahwa secara eksisting komponen-komponen fisik lingkungan permukiman yang sangat buruk di Kawasan Lebak Kantin adalah kondisi tapak bangunan dan kondisi jarak antar bangunan, yang kondisinya buruk ke-2 adalah kondisi kepadatan bangunan, yang kondisinya buruk ke-3 adalah kondisi prasarana pengelolaan air limbah, yang kondisinya buruk ke-4 adalah kondisi drainase, sedangkan yang kondisinya baik adalah kondisi bangunan temporer, jalan, prasarana air bersih, dan prasarana persampahan. Sehingga prioritas utama penanganan fisik lingkungan permukiman di Kawasan Lebak Kantin adalah kondisi tapak bangunan dan kondisi jarak antar bangunan. Dan secara wilayah, umumnya wilayah RT di Kawasan Lebak Kantin masuk kriteria penanganan "Prioritas II", kecuali RT 03 RW 06 dan RT 03 RW 07 masuk kriteria penanganan "Prioritas III".
B52 819 2011 | 080 ARI i 2011 | Rak Skripsi (10 B) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain