Text
Pengaruh Perkembangan Kawasan Wisata Di Kelurahan Cikundul Kota Sukabumi
Kota Sukabumi merupakan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan menjadi salah satu kawasan andalan dari enam wilayah pengembangan (WP) di Jawa Barat sesuai Perda No.22 tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029. Salah satu sektor yang sangat potensial dikembangkan di Kota Sukabumi adalah pariwisata yang arahannya untuk pengembangan kawasan wisata agro di Kelurahan Cikundul, pemanfaatan sumber daya alam air panas sebagai daya tarik wisata, pengembangan wisata pendidikan, pelatihan agro Cikundul dan laboratorium hortikultura Cikundul sesuai Perda No.11 Tahun 2012 tentang RTRW Kota Sukabumi Tahun 2011-2031. Berkembangnya kawasan wisata akan memberikan pengaruh pada perubahan tata ruang di Kelurahan Cikundul, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perkembangan kawasan wisata dan mengidentifikasi pengaruh ekonomi, sosial perkembangan pariwisata dan tata ruang perkembangan kawasan wisata di Kelurahan Cikundul. Penelitian ini menggunakan analisa Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan teknik overlay atau tumpang tindih (peta penggunaan lahan tahun 2009 dan tahun 2014) dan analisa deskriptif berdasarkan kuesioner yang ditabulasikant dengan metode deskriptif dengan teknik cross tabulation atau tabulasi silang yang akan menampilkan persentase jawaban berdasarkan persepsi dari berbagai lapisan masyarakat mengenai pengaruh pariwisata terhadap sosial,ekonomi dan pengaruh kawasan wisata terhadap tata ruang di Kelurahan Cikundul. Berdasarkan hasil analisa SIG perkembangan kawasan wisata di Kelurahan Cikundul menurut penggunaan lahan, tahun 2009 dan tahun 2014 adalah 11,6%, menurut sarana dan prasarana pendukung pariwisata dan transportasi masih cukup memadai dan perlu lebih ditingkatkan Juga pusat dan informasi wisata perlu ditingkatkan semenarik mungkin agar sampai kepada masyarakat Pengaruh kegiatan pariwisata terhadap ekonomi di Kelurahan Cikundul memberikan dampak positif yaitu sebesar 40%, masyarakat pendapatannya bertambah dan adanya kontribusi wisata pada pendapatan asli daerah Kota Sukabumi. Pengaruh kawasan wisata terhadap sosial masyarakat memberikan lebih banyak dampak negatif sebesar 77% terjadi tindak kejahatan seperti pencurian dan pembunuhan Pengaruh kawasan wisata terhadap tata ruang yaitu salah satunya adanya perubahan penggunaan lahan dari lahan tidak terbangun menjadi lahan terbangun yaitu terlihat dari penggunaan perdagangan dan jasa yang luas perkembangannya bertambah 1,1 ha (pada tahun 2009 seluas 0,7 Ha dan pada tahun 2014 seluas 1,8 ha). Adapun perubahan penggunaan lahan yang di dominasi permukiman bukan disebabkan oleh perkembangan kawasan wisata melainkan adanyanya kebijakan lain.
B52 795 2016 | 080 GIZ p 2016 | Rak Skripsi (10 A) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain