Text
Identifikasi Permasalahan Kemacetan lalu Lintas Di Simpang Pomad Kota Bogor
Kecamatan Bogor Utara merupakan daerah perbukitan bergelombang dengan ketinggian berkisar antara 0 hingga 300 meter diatas permukaan laut dengan kemiringan lereng berkisar 0-3% (sangat datar) seluas 944,94 Ha, 3-8% (datar landai) seluas 810,22 Ha, dan 8-15% (landai) seluas 16,84 Ha. Dengan kondisi demikian, maka akan berpengaruh terhadap penggunaan lahan secara efisien dan efektif, terutama pengaruh perkembangan Kota Jakarta yang arah perkembangannya memberikan peran terhadap Kecamatan Bogor Utara untuk menyediakan kawasan permukiman maupun beberapa kelengkapan sarana dan prasarana lainnya. Perkembangan kawasan perdagangan dan jasa yang terjadi di sekitar persimpangan pomad menimbulkan dampak negatif terhadap pergerakan lalu lintas antara lain yaitu volume lalu lintasnya lebih besar dari pada kapasitas yang tersedia, yang secara langsung berakibat dari berkurangnya lebar lajur efektif oleh keberadaan parkir sisi jalan maupun bercampurnya kendaraan angkutan barang yang melakukan kegiatan bongkar muat barang
Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kondisi lalu lintas di simpang pomad, mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas di simpang pomad, dan mengidentifikasi permasalahan kemacetan lalu lintas di simpang pomad. Dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Analisis Kualitatif mengenai analisis faktor penyebab periambatan lalu lintas di Simpang Pomad yang terdiri dari keterkaitan penggunaan lahan dengan transportasi, kondisi ruas jalan dan kondisi persimpangan jalan. Serta, Metode Analisis Kuantitatif mengenal analisis kondisi lalu lintas di Simpang Pomad yang terdiri dari analisis volume lalu lintas, analisis kapasitas jalan, analisis pejalan kaki, dan analisis pedagang kaki lima.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi lalu lintas di Simpang Pomad dengan volume jam puncak pada Jalan Raya Bogor Ruas 1 pada hari libur pukul 10.00-11.00 sebesar 1.566 smp/jam dan hari kerja pukul 17.00-18.00 sebesar 2.131 smp/jam, Ruas 2 pada hari libur pukul 10.00-11.00 sebesar 1.609 smp/jam dan hari kerja pukul 17.00-18.00 sebesar 2.112 smp/jam yang melebihi kapasitas aktual sehingga arus lalu lintas kendaraan mengalami macet, pada Jalan P. Ashogiri pada hari libur pukul 08.00-09.00 sebesar 377 smp/jam dan hari kerja pukul 17.00-18.00 sebesar 615 smp/jam, Jalan Mandala pada hari libur pukul 14.00-15.00 sebesar 456 smp/jam dan hari kerja pukul 12.00-13.00 sebesar 576 smp/jam yang berada dibawah kapasitas aktual sehingga arus lalu lintas kendaraannya lancar. Selain itu, total rata-rata pergerakan aktivitas pejalan kaki pada Jalan Raya Bogor yang menyeberang tiap menitnya adalah 0.076-0.084 jiwa/menit dengan hambatan samping yaitu pedagang kaki lima yang berjumlah 37 buah berada di kiri dan kanan Jalan Raya Bogor.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan mengenal permasalahan kemacetan lalu lintas di sekitar Simpang Pomad yaitu volume lalu lintas kendaraan pada Jalan Raya Bogor Ruas 1 dan 2 melebihi kapasitas aktual, geometri jalan tidak sesuai dengan standar yang ada, penataan ruang kegiatan dengan memisahkan trotoar dari pedagang kaki lima sehingga penggunaan trotoar sesuai dengan fungsinya. Serta, untuk mencapai kapasitas jalan yang diinginkan dapat dilakukan beberapa altematif seperti pelebaran jalan dan mengatur persimpangan lalu lintas pada Jalan Raya Bogor Ruas 1 dan 2, Jalan P. Ashogiri dan Jalan Mandala melalui manajemen lalu lintas dengan mendirikan traffic signal, rambu-rambu lalu lintas.
B52 791 2008 | 080 SIG i 2008 | Rak Skripsi (10 A) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain