Text
Implementasi Konsep Kota Kreatif Di Kota Bogor
Indonesia saat ini memiliki 3 (tiga) kota yang telah ditetapkan sebagai kota kreatif menurut NESCO dan 10 (sepuluh) kabupaten/kota kreatif menurut Bekraf. Ekonomi kreatif termasuk lah satu program unggulan Kota Bogor yang diamanatkan dalam RPJMD Kota Bogor 2019 2024. Tujuan penelitian adalah menganalisis kondisi eksisting Kota Bogor berdasarkan parameter kota kreatif serta menganalisis keterlibatan dan keterkaitan stakeholder dalam mewujudkan Kota Bogor sebagai Kota Kreatif. Metode analaisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Data primer diperoleh melalui observasi, kuesioner dan wawancara. Data sekunder diperoleh melalui kajian literatur dan kebijakan terkait. Parameter kota kreatf yang digunakan meliputi: ekonomi kreatif, golongan/komunitas kreatif dan lingkungan kreatif. Variabel-variabel kota kreatif bersumber dari formula Kota Kreatif Indonesia dan UNESCO. Analisis keterlibatan dan keterkaitan stakeholder dalam mewujudkan Kota Kreatif menggunakan model pentahelix dan pengukuran dalam Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK31). Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan didapatkan bahwa 2 (dua) dari 3 (tiga) parameter kota kreatif sudah terpenuhi di Kota Bogor itu parameter ekonomi kreatif dan lingkungan kreatif. Terdapat 5 (lima) kelompok stakeholder yang berperan dalam mewujudkan kota kreatif di Kota Bogor. Diantara 13 (tiga belas) variabel yang ditetapkan dalam penelitian ini, terdapat 11(sebelas) variabel sudah terpenuhi. Saat ini Kota Bogor belum sepenuhnya menjadi Kota Kreatif.
B52 754 2021 | 080 RAN i 2021 | Rak Skripsi (10 A) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain