Text
Pengembangan Wisata Di Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor
Kecamatan Tamansari memiliki obyek wisata alam dan budaya. Obyek wisata yang berpotensi dikembangkan berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bogor tahun 2016-2036 ialah obyek wisata Air Terjun Curug Nangka, Kampung Budaya Sindang Barang dan Pura Parahyangan Agung Jagatkarta. Obyek wisata tersebut saat ini belum dikelola dengan baik karena masih banyaknya kendala mulai dari daya tarik wisata, fasilitas, aksesibilitas, dan kelembagaan. Maka dari itu perlu penanganan yang lebih baik dalam mengembangkan periwisata di Kecamatan Tamansari agar dapat menjadi obyek wisata unggulan yang mampu bersaing dengan obyek wisata lain di Kabupaten Bogor. Tujuan dari penelitian ini ialah: (a). mengidentifikasi potensi dan kendala wisata Air Terjun Curug Nangka, Kampung Budaya Sindang Barang dan Pura Parahyangan Agung Jagatkarta serta (b). Pengembangan wisata Air Terjun Curug Nangka, Kampung Budaya Sindang Barang dan Pura Parahyangan Agung Jagatkarta. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini ialah observasi, wawancara, dokumentasi, kuisioner, studi pustaka dan survey instansi, sedangkan metode analisis yang digunakan ialah analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini ialah terdapat 3 (tiga) atraksi wisata meliputi Air Terjun Curug Nangka dengan sungai dan tebing tingginya yang menghasilkan air terjun yang sangat cantik. Kampung Budaya Sindang Barang dengan budayanya yaitu budaya Sunda yang melekat dari jaman terdahulu dan dilestarikan sampai saat ini. Pura Parahyangan Agung jagatkarta dengan gaya arsitektur bangunan yang unik khas umat beragama Hindu. Fasilitas di obyek wisata Air Terjun Curug Nangka dan Kampung Budaya Sindang Barang relatif lengkap, sedangkan di obyek wisata Pura Parahyangan Agung Jagatkarta memiliki unit fasilitas yang dirasa belum melengkapi ketersediannya. Aksesibilitas guna menunjang kegiatan wisata memiliki potensi mudah dicapai walaupun dengan kondisi jalan yang sempit. Kelembagaan pariwisata yang mengelola pada masing masing obyek wisata tersebut telah dibentuknya struktur organisasi dan memiliki peran dalam pengelolaannya. Menurut potensi dan kendala pada 3 (tiga) obyek wisata tersebut dihasilkan arahan pengembangan selanjutnya yaitu (a) mengembangkan atraksi wisata baru, (b) memperbaiki dan menambah jumlah unit fasilitas, (c) memperbaiki dan memperlebar jalan yang rusak dan sempit serta menambah jumlah jasa transportasi. (d) membangun kerjasama dan peluang investasi di bidang pariwisata.
B52 753 2019 | 080 NOR p 2019 | Rak Skripsi (10 A) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain