Text
Analisis Kualitas Jaringan Lokal Akses Tembaga (Jarlokat) Sebagai Media Transmisi Teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (ADLS)
Berkembangnya pola kehidupan masyarakat menyebabkan semakin meningkatnya kebutuhan akan informasi yang mudah dan cepat, tantangan akan informasi yang mudah dan cepat dapat terjawab dengan adanya teknologi internet. Dari tahun ketahun layanan yang ditawarkan menjadi semakin kompleks sehingga membutuhkan bandwidth yang sangat besar. Teknologi modem konvensional (dial up) yang hanya berkecepatan maksimum 56 kbps, sudah tidak lagi dapat: mengakomodasi layanan-layanan baru tersebut.
PT. Telkom sebagai operator telekomunikasi nomor satu di Indonesia yang sampai saat ini memiliki jaringan komunikasi terluas, terutama jaringan kabel tembaga, melakukan berbagai usaha, diantaranya adalah dengan menggunakan teknologi DSL untuk memenuhi kebutuhan akan bandwidth yang sangat besar. Saat ini teknologi DSL merupakan solusi terbaik yang dapat diaplikasikan pada jaringan tembaga. Salah satu varian teknologi DSL yang paling popular dan dianggap paling cocok adalah teknologi ADSL.
Agar teknologi ADSL dapat bekerja secara optimal diperlukan suatu jaringan tembaga yang mampu memenuhi spesifikasi teknis yang ditentukan, disamping perangkat-perangkat ADSL itu sendiri. Untuk dapat mengimlementasikan teknologi ADSL pada STO Bogor sentrum maka perlu dilakukan penelitian terhadap jaringan akses tembaga yang telah ada. Caranya adalah dengan melakukan pengukuran parameter-parameter transmisi. Sehingga dapat diketahui sebaik apa kualitas jaringan yang ada pada STO Bogor sentrum. Dimana kualitas jaringan yang baik untuk teknologi ADSL adalah jaringan yang memiliki besar Rloop kurang dari 130 27 Km, memiliki redaman kurang dari 65 dB dan besar S/N harus lebih besar dari 25 dB.
B54 605 2006 | 080 AJI a 2006 | Rak Skripsi (8 H) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain