Text
Studi Penggunaan Relai Arah Balik Untuk Proteksi Generator Sinkron Tigra Fasa Yang Bekerja Paralel di PT. Parasindi Pratama
Dalam pengoperasian generator set yang bekerja paralel, baik kerja paralel antara beberapa buah generator set maupun antara generator set dengan rel tak terhingga (infinite bus), perlu diantisipasi mengenai kemungkinan adanya gangguan masukan energi ke penggerak mulanya. Hal ini bisa juga terjadi pada generator set yang menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mulanya. Bila masukan bahan bakar ke mesin diesel berhenti, generator akan terus berputar karena tenaga inersia dan bekerja sebagai motor sinkron mengambil daya dari rel (busbar). Generator berputar bekerja sebagai motor sinkron dan mesin diesel berperan sebagai beban, kejadian ini akan merusak mesin dieselnya.
Untuk menghindari terjadinya aliran daya arah balik ke generator dari rel, maka perlu dipasang relai daya arah balik (Reverse Power Relay). Relai ini akan bekerja bila daya pada relai (P relai) bernilai positif dan daya ini akan membangkitkan momen maksimum (T) pada relai yang besarnya tergantung pada penyetelan (setting) sudut antara arus pada kumparan arus dengan tegangan pada kumparan tegangan (p) dan besarnya arus. Kepekaan relai dalam mendeteksi aliran daya arah balik dapat distel (diset), tergantung pada penyetelan sudut op dan arus pada kumparan arus dari relai. Semakin peka relai dalam mendeteksi besarnya aliran daya arah balik, maka dibutuhkan waktu tunda (time delay) lebih besar dibandingkan bila relai diset pada harga daya arah balik yang lebih besar. Kondisi ini untuk menjamin agar relai cepat bekerja pada saat terjadi aliran daya arah balik.
B54 519 2002 | 080 PAR s 2002 | Rak Skripsi (8 G) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain