Text
Analisa Pengaruh Cell Breating Pada Sistem Seluler CDMA
Code Division Multiple Access (CDMA) adalah teknik akses jamak berdasarkan teknik komunikasi spektrum tersebar, pada kanal frekuensi yang sama dan dalam waktu yang sama digunakan kode-kode yang unik untuk mengidentifikasi masing-masing pengguna.
Pada sistem seluler CDMA, dikenal adanya masalah optimalisasi cakupan karena cakupan sel mengalami gejala menciut dan mengembang yang disebut dengan cell breathing. Cell breathing tersebut tergantung pada peningkatan trafik yang menyebabkan peningkatan permintaan jumlah kanal melebihi kapasitas maksimum sel dan besarnya daya pancar BTS di dalam sel. Ketika BTS telah mencapai daya pancar maksimum, maka kontrol daya tidak dapat meminta BTS untuk menaikkan daya pancarnya lagi, sehingga daya yang diterima oleh pelanggan yang lokasinya jauh akan mengalami redaman cukup besar dan berada di bawah rata-rata daya yang diterima oleh pelanggan lain.
Hal tersebut mengakibatkan daya yang diterima MS tidak dapat dipertahankan pada nilai minimumnya lagi, sehingga pelanggan yang bersangkutan mengalami putus hubungan (drop cull), dan peristiwa cell breathing pun terjadi, sehingga menyebabkan kinerja jaringan seluler semakin memburuk dan menurunkan nilai Eb/No dan SNR di dalam sel. Maka untuk mengatasi kinerja jaringan seluler tidak semakin memburuk dan nilai Eb/No serta SNR tidak semakin menurun, digunakan mekanisme CAC (Call Admission Control) atau pengontrolan panggilan masuk.
B54 389 2008 | 080 IRM a 2008 | Rak Skripsi (8 E) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain