Text
Studi Pembebanan Kebutuhan Daya Maksimum Dan Penentuan Kapasitas Daya Trafo Pada Jaringan Distribusi Di Leuwiliang
Ciardu Induk Bunar mendapatkan supply dari dan arah yaitu dari sistem kracak dan sistem Rangkasbitung. Sementara ini sitem yang ada digunakan adalah sistem duri kracak, sedangkan sistem Rangkasbitung hanya digunakan sebagai back up pada saat gangguan maupun pemeliharaan dengan tegangan 70 kv.
Dimana Trafo 1 dibebani oleh dua penyulang yaitu semak dan hutan serta trafo
pemakaian sendiri (PS).
Trafo II dibebani oleh 4 penyulang yaitu rumput, rimba, ilalang, dan belukar.
Sistem pendistribusian energi listrik rata-rata menggunakan saluran udara tegangan
menengah (SUTM).
Untuk dapat memenuhi kebutuhan daya listrik tersebut tentunya membutuhkan supply daya listrik yang memadai. Selain memperhitungkan daya listrik tersebut, juga harus memperhitungkan jenis penampang yang sesuai dengan arus agar mendapatkan system kelistrikan yang handal dan berkualitas.
Pemasangan Trafo distribusi yang berlebihan kapasitasnya dari kebutuhan beban
maksimum dari suatu kelompok pelanggan adalah suatu pemborosan terhadap penentuan
kapasitas daya Trafo distribusi yang terpasang. Kapasitas daya Trafo distribusi yang berlebihan sering terjadi dikarenakan perhitungan daya maksimum yang tidak tepat. Untuk mencegah terjadinya pemborosan tersebut, perlu dilakukan prakiraan kebutuhan daya maksimum suatu kelompok pelanggan dengan cara yang lebih teliti dan mendekati sebenarnya.
B54 201 2010 | 080 ANT s 2010 | Rak Skripsi (8 C) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain