Text
Studi Evaluasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang
TPST Bantargebang yang berlokasi di Kota Bekasi merupakan tempat pembuangan sampah dari Ibukota Jakarta, produksi sampah yang datang di TPST Bantargebang rata-rata mencapai 6.000-7.000 ton/hari. Hal tersebut tentunya akan menimbulkan pencemaran lingkungan. Dengan dibangunnya PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) di TPST Bantargebang akan mengurangi dampak dari sampah yang tertimbun. PLTSa Bantargebang memiliki pembangkit listrik dengan kapasitas 15,6 MW dan saat ini tahun 2017 hanya menghasilkan 250 KW. Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk mengevaluasi keterbatasan sistem yang ada di PLTSa Bantargebang dengan penutup sampah (capping), penggunaan pipa vertikal, Gas Engine dan analisa sampah serta analisa dampak lingkungan.
Berdasarkan hasil evaluasi dengan memperbaiki sistem PLTSa memakai capping beserta pipa vertikal untuk mengkoleksi gas landfill yang diperoleh berpotensi dapat menghasilkan listrik sebesar 22,9 MW di tahun pertama dan berkurang di tahun-tahun berikutnya, sampai tahun dua puluh mencapai 0,24 MW dengan timbunan sampah selama satu tahun. Selain itu gas engine yang telah rusak harus diperbaiki dengan mengganti sparepart yang telah rusak dan dengan melakukan tindakan perawatan preventif untuk meminimalisir kerusakan yang akan datang. Dari pemaksimalan PLTSa tersebut dapat mengurangi GRK seperti CH4 dan CO₂ dengan sisa CH4 di tahun pertama 284.130 ton dan CO2 17.640 ton yang berkurang di tahun-tahun berikutnya sesuai fase terbentuknya gas.
B54 117 2017 | 080 AGU s 2017 | Rak Skripsi (8 D) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain